Keutamaan Arafah

*💎KEUTAMAAN HARI ARAFAH(9 Dzulhijjah)💎*
1⃣ Hari disempurnakannya Dinul Islam dan nikmat Allah azza wa jalla bagi para hamba (HR. Bukhari dan Muslim)
2⃣ Hari Arafah termasuk hari raya bagi kaum Muslimin (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasaai)
3⃣ Allah subhanahu wa ta’ala bersumpah dengannya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menafsirkan _“Wa masyhud”_ (QS. 85: 3) sebagai hari Arafah (HR. Tirmidzi)
Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma menafsirkan _“Wal watr”_ (QS. 89: 3) sebagai hari Arafah
4⃣ Hari pengampunan dan pembebasan dari api neraka (HR. Muslim)
5⃣ Hari yang paling afdhal untuk berdoa (HR. Tirmidzi)

📝 *BEBERAPA AMALAN YANG DIANJURKAN DI HARI ARAFAH*
1⃣ *Puasa Arafah bagi yang tidak haji*
Abu Qatadah Al Anshari radhiyallahu anhu mengatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang pahala puasa Arafah, beliau menjawab, “Menghapuskan dosa yang lalu dan akan datang” (HR. Muslim)
2⃣ *Memulai Takbir Muqayyad*
▪Takbir Muqayyad adalah takbiran yang dilakukan setelah shalat wajib di masjid.
▪Takbiran ini dimulai pada hari Arafah (ba’da shalat Shubuh) hingga ba’da shalat Ashar di hari terakhir dari hari-hari Tasyriq (tgl 13 Dzulhijjah). Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Pendapat yang paling shahih tentang takbir muqayyad adalah yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhuma bahwa dimulai sejak Subuh hari Arafah hingga akhir dari hari-hari Tasyriq”
▪Sunnah dalam takbiran sesudah shalat ini dilakukan dengan mengeraskan suara masing-masing namun tidak harus dengan suara yang serempak (berjamaah).
▪Syaikh Utsaimin rahimahullah dan beberapa ulama lainnya mengatakan bahwa takbiran sebaiknya dimulai setelah selesai membaca istighfar 3x dan zikir: _“Allahumma Anta As Salaam wa minka As Salaam Tabaarakta Yaa Dzal Jalaal wal Ikram”_
3⃣ *Memperbanyak doa, istighfar dan taubat*
Para ulama berbeda pendapat tentang keutamaan doa, taubat dan istighfar pada hari Arafah, apakah terkhusus bagi yang sedang haji dan wukuf di padang Arafah atau berlaku secara umum bagi kaum muslimin di mana saja berada? Diantara ulama yang berpendapat berlaku secara umum adalah Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Amru bin Huraits radhiyallahu anhu, Hasan Al Bashri, Tsabit Al Bunani, Muhammad bin Waasi’, Yahya bin Main dll –rahimahumullahu ta’ala jami’an
*_Wallohu Ta’ala A’lam Wahuwa Waliyyut Taufiq_*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAURAH TAKWINIAH ULA